Jumat, 20 September 2013

Pilihan Diantara Pilihan

Bingung akan pilihanmu?
Bingung atas semua pilihan yang menurutmu itu baik?!
Tak usah heran memang..
Karena hidup adalah pilihan!
Ada yang bilang, hidup itu berawal dari B dan berakhir dengan huruf D.
B adalah Birth (Lahir) dan D adalah Death (Meninggal). 
Tetapi di antara huruf B dan D, ada huruf C yang harus dilalui. C adalah Choice (Pilihan).
Hidup pilihan, dan dalam setiap pilihan tersimpan konsekuensi.
Mau tidak mau manusia harus memilih. 
Saranku wahai sahabatku, pilihlah yang menenangkan nurani. Bukan yang menenangkan nafsu.
(A. Rifa'i Rif'an, God I Miss You)
Hmm..
Dari pengalaman pribadiku, aku juga pernah merasakan kalut..hoho :p
Kalut dengan pilihan mana yang harus kuambil dan pilihan itu menurutku baik dua-duanya.
Aku berdo'a agar diberi pilihan yang baik menurut Allah.
Sambil menunggu jawaban do'a yang kuhaturkan, aku pun menjalani kedua pilihan itu. Dan yang lebih penting kita harus tetap berhusnuzhan (berikir positif) bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya dan memudahkan jalan yang terbaik tersebut.
"...Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu.
Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu.
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(QS. al-Baqarah: 216)
Aku pun menarik nafas lebih dalam, kufokuskan pikiran, dan kupasrahkan hasil dari yang kujalani..
Karena aku yakin, kalaupun bukan ini jalannya, pasti akan ada sesuatu hal yang menghalanginya. Dan sebaliknya, kalaupun ini jalannya, pasti jalan yang dilalui akan terasa mudah.
Aku jalani kedua pilihan itu secara bebarengan, dan alhasil, aku pun tahu mana yang ternyata takdir-Nya untukku :)
Fyuuh... (-,-)"
Alhamdulillah..
Dan harus ingat, ikhlaskan apapun itu hasilnya!
Semuanya pasti akan ada hikmahnya, seperti ada udang dibalik batu..hehe ^.^
So,, jalani aja pilihanmu itu! Dengan mengucap:
Bismillaahi, tawakkaltu 'alallah, laa hawla walaa quwwata illaa billaah
(Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah)

Good luck yap (^^)9
Semoga Allah memudahkan dan meridhai segala sesuatunya..
Aamiin,. :-)

Selasa, 12 Maret 2013

Nilai Kefilsafatan dari Manfaat Menulis

Salah satu gagasan besar yang digumuli para ahli pikir sejak dahulu adalah keabadian. Jasad orang arif tidak pernah abadi, tetapi buah pikiran mereka kekal, karena diabadikan melalui karangan yang ditulis. Dunia Timur menyadari nilai ini dengan pepatahnya yang berbunyi, "Segala sesuatu musnah kecuali perkataan yang tertulis." Imam Ja'far ash-Shadiq mengatakan, "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya."
Islam sangat mendorong umatnya untuk menulis. Motivasi menulis terebut langsung turun tatkala Allah Swt. menurunkan wahyu pertama kalinya kepada Muhammad Saw. di Gua Hira. Firman Allah Swt (QS. Al-'Alaq {96}: 1-5). 
Dalam ayat monumental ini, sangat jelas bagaimana Allah Swt. menempat pena (alat untuk menulis) sebagai komponen vital dalam mencerdaskan manusia. Pena sebagai simbol tulisan digabungkan dengan membaca. Sebuah kombinasi sinergis. Membaca dan menulis adalah dua aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Laksana dua sisi mata uang. Menulis tanpa membaca akan menghasilkan tulisan yang tidak bermutu. Sebaliknya, membaca tanpa menulis, manfaatnya hanya untuk dirinya sendiri. Keduanya harus berjalan bersama dalam asas simbiosis mutualisme; saling melengkapi dan menyempurnakan.
Imam Nawawi al-Bantani menjelaskan bahwa Imam Besar Qotadah mengatakan, "Pena adalah nikmat dari Allah Swt. Seandainya ia tidak ada, maka agama ini tidak bisa berdiri tegak dan kehidupan ini tidak bisa berjalan dengan baik." Sementara itu, Imam Ghazali berkata, "Dengan menulis, Anda bisa mencerdaskan berjuta-juta manusia secara tidak terbatas."

Sumber:
Buku "Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif" karya Jamal Ma'mur Asmani, cetakan ke-13, September 2012. Penerbit dari Diva Press, Jogjakarta.

Semoga bermanfaat yap :))