Minggu, 04 September 2016

Reportase 1

Pertemuan Perdana Anggota Pramuda FLP Bogor Angkatan 9

Minggu (4/9/2016), merupakan pertemuan perdana calon anggota FLP -Forum Lingkar Pena- Bogor angkatan ke-9. Pertemuan diadakan pada pukul 08.00-12.00 WIB di Common Class Room S2 Agribisnis IPB, Dramaga, Bogor. Pertemuan perdana yang berjalan lancar ini dihadiri oleh 24 anggota pramuda dan beberapa pengurus FLP, termasuk Bang Syaiha, ketua FLP Bogor saat ini. Pertemuan perdana ini diadakan sebagai ajang perkenalan dan pemantapan kontrak belajar bagi para pramuda.
Anggota pramuda akan menjadi anggota muda jika memenuhi beberapa syarat kontrak belajar yang dibahas ulang pada pertemuan perdana ini. Anggota muda merupakan salah satu jenjang yang ada di FLP dimana anggota FLP diharapkan produktif menghasilkan karya-karya yang baik. Pertemuan ini diisi pula dengan materi Diferent Sides of Me -Prefensi Bawaan- yang disampaikan secara lugas oleh Mbak Novita, bendahara umum FLP Bogor.  Beliau menjelaskan teori personality dari G. Jung yang dikembangkan oleh Katharine Briggs bersama Isabel Briggs Myers. Ada beberapa karakter kepribadian yang Mbak Novita jabarkan yaitu extrovert, introvert, sensing, dan intuition. Beliau menyimpulkan bahwa kekuatan energi seseorang didapat dari berbagai sudut pandang. Oleh karena itu, materi ini disampaikan agar para pramuda menyadari kekuatan energi menulis yang akan mereka dapatkan melalui sudut pandang mana sajakah dalam diri mereka sehingga mereka dapat dengan mudah mengeluarkan ide atau kekuatan energi kepenulisannya.

                 
Pertemuan ditutup dengan pemberian tugas kepada anggota pramuda yang dimaksudkan untuk mengasah kemampuan menulis mereka. Pemberian tugas akan selalu diberikan di setiap pertemuan yang berjumlah 8 kali pertemuan, termasuk pertemuan perdana ini. Pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 18 September 2016 dengan materi yang berbeda. Adapun materi yang akan disampaikan pada beberapa pertemuan selanjutnya yaitu mengenai pengenalan media online, artikel, puisi, review film, penulisan skenario, cerpen dan novel, serta inaugurasi.

###
(Kania Zahin)

Rabu, 13 Januari 2016

Korban Toksoplasma?

Hari ini di pelatihan guru TK,,
guruku berbagi cerita tentang pengalaman beliau dan seorang muridnya yang korban toksoplasma..
*kata yg tepat selain korban apa ya?hmm*
Btw, tau kan toksoplasma tuh apa?!
klo ga tw, hmm.. banyak koq link yg nyeritain atw mnjabarkan about toksoplasma..
So pasti di wikipedia,, nich: https://id.wikipedia.org/wiki/Toksoplasmosis ;  https://id.wikipedia.org/wiki/Toxoplasma_gondii

Nah, si anak TK ini tuh walaupun dia korban toksoplasma tapi dia seorang anak perempuan yang pinteerrrr n pemikirannya dewasa..
Kenapa dia bisa jadi korban?
Gini ceritanyaa..
Jadi dulu  waktu si anak ini msih di dalam kandungan mamanya sendiri..
yailah mamanya sendiri masa mama tetangganya.. ckckck
duh ribet, maksudnya wktu mama si anak ini lagi ngandung dia,,
Pokoke gitulah ya,,
si mama nih suka maenin kucing, deket-deket bgt ma si mpus *aku manggil kucing tuh mpus, manggil anjing tuh guguk, manggil kamu tuh apa yaw? wkwk*

Nah cerita dipercepat jadi 9 bulan kemudiaaann......
anak nih lahirlah ke dunia inii,, alhamdulillah selamaatt mama n anak ini,
eh tp trnyata anak ini cacat fisik kawaann... jari-jari tangan dia gak lengkap, jumlahnya gak sepuluh (aku lupa, anak ini punya brp jari, ntar aku konfirmasi ulang)
Jadi, korban toksoplasma tuh pas dia lahir cacat, klo gak cacat fisik ya kmungkinan cacat mental..

Yaa Rabb, na'udzubillah min dzalik...
ini semua kuasa Allah, walaupun cacat fisik tapi maasyaa Allah pinternya luar biasa..

Mau tau lebih lanjut kisah ni anak?
Gimana kehidupannya; Gimana sikap keluarganya; Gimana sosialisasi dia ma temen"nya; n yg paling seru tuh gimana cara guru gw tuh ngadepin anak ini, khususnya dr segi sosialemosional..
Ntar yak qta lanjut lagi cz mau ngerjain kerjaan dulu aahh..hihihii *alibi :p
c.u all )

Selasa, 15 April 2014

Masa Lalu?! Hoho...



Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Waktu kemarin, 14 April 2014, aku dpt tweet bagus nih…
Mengenai masa lalu..hoho
Intinya, qta tuh harus berdamai dengan masa lalu..
Ini tweet-nya aku dpt dr twitter Great Muslimah. Dan supaya enak bacanya, aku jadiin paragraf deh..
Banyak yg mengalami kesulitan pertumbuhan dalam kehidupannya bukan karena tak mampu bermimpi atau tak punya energi. Melainkan krn tak menyadari, setiap langkahnya terhambat oleh MASA LALU yang mempersulit diri sendiri. Tapi terjebak dalam perangkap masa lalu, mampu membonsai pola pikir yang seharusnya bisa lebih produktif. Padahal tidaklah hidup setiap makhluk yang tidak bertumbuh, meskipun sesungguhnya masih memiliki nyawa. Ngeri. Maka tidaklah layak mengorbankan sebuah kehidupan yang sejatinya hanya dipinjamkan, hanya utk meratapi ketidakmampuan. Salah fokus.
Tengoklah ke dalam diri. Jauh lebih ke dalam. Bahwa setiap diri yg masih diberi nyawa, tanda masih diberi kesempatan. Kesempatan utk apa? Kesempatan utk mengubah segala keadaan. Tentu atas izin Sang pemilik kehidupan. "Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum tsb merubah keadaan mereka sendiri." QS. Ar Rad: 11. Masa lalu, setidak menyenangkan apapun, ia hadir atas izin-Nya. Bila ia meninggalkan jejak yg menghambat, berdamailah :)
Alhamdulillah for a new day! Because there is a new hope and new experiences! ♥

Cc: @greatmuslimahID

Smoga bermanfaat yap.. :D

Jumat, 20 September 2013

Pilihan Diantara Pilihan

Bingung akan pilihanmu?
Bingung atas semua pilihan yang menurutmu itu baik?!
Tak usah heran memang..
Karena hidup adalah pilihan!
Ada yang bilang, hidup itu berawal dari B dan berakhir dengan huruf D.
B adalah Birth (Lahir) dan D adalah Death (Meninggal). 
Tetapi di antara huruf B dan D, ada huruf C yang harus dilalui. C adalah Choice (Pilihan).
Hidup pilihan, dan dalam setiap pilihan tersimpan konsekuensi.
Mau tidak mau manusia harus memilih. 
Saranku wahai sahabatku, pilihlah yang menenangkan nurani. Bukan yang menenangkan nafsu.
(A. Rifa'i Rif'an, God I Miss You)
Hmm..
Dari pengalaman pribadiku, aku juga pernah merasakan kalut..hoho :p
Kalut dengan pilihan mana yang harus kuambil dan pilihan itu menurutku baik dua-duanya.
Aku berdo'a agar diberi pilihan yang baik menurut Allah.
Sambil menunggu jawaban do'a yang kuhaturkan, aku pun menjalani kedua pilihan itu. Dan yang lebih penting kita harus tetap berhusnuzhan (berikir positif) bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya dan memudahkan jalan yang terbaik tersebut.
"...Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu.
Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu.
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(QS. al-Baqarah: 216)
Aku pun menarik nafas lebih dalam, kufokuskan pikiran, dan kupasrahkan hasil dari yang kujalani..
Karena aku yakin, kalaupun bukan ini jalannya, pasti akan ada sesuatu hal yang menghalanginya. Dan sebaliknya, kalaupun ini jalannya, pasti jalan yang dilalui akan terasa mudah.
Aku jalani kedua pilihan itu secara bebarengan, dan alhasil, aku pun tahu mana yang ternyata takdir-Nya untukku :)
Fyuuh... (-,-)"
Alhamdulillah..
Dan harus ingat, ikhlaskan apapun itu hasilnya!
Semuanya pasti akan ada hikmahnya, seperti ada udang dibalik batu..hehe ^.^
So,, jalani aja pilihanmu itu! Dengan mengucap:
Bismillaahi, tawakkaltu 'alallah, laa hawla walaa quwwata illaa billaah
(Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah)

Good luck yap (^^)9
Semoga Allah memudahkan dan meridhai segala sesuatunya..
Aamiin,. :-)

Selasa, 12 Maret 2013

Nilai Kefilsafatan dari Manfaat Menulis

Salah satu gagasan besar yang digumuli para ahli pikir sejak dahulu adalah keabadian. Jasad orang arif tidak pernah abadi, tetapi buah pikiran mereka kekal, karena diabadikan melalui karangan yang ditulis. Dunia Timur menyadari nilai ini dengan pepatahnya yang berbunyi, "Segala sesuatu musnah kecuali perkataan yang tertulis." Imam Ja'far ash-Shadiq mengatakan, "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya."
Islam sangat mendorong umatnya untuk menulis. Motivasi menulis terebut langsung turun tatkala Allah Swt. menurunkan wahyu pertama kalinya kepada Muhammad Saw. di Gua Hira. Firman Allah Swt (QS. Al-'Alaq {96}: 1-5). 
Dalam ayat monumental ini, sangat jelas bagaimana Allah Swt. menempat pena (alat untuk menulis) sebagai komponen vital dalam mencerdaskan manusia. Pena sebagai simbol tulisan digabungkan dengan membaca. Sebuah kombinasi sinergis. Membaca dan menulis adalah dua aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Laksana dua sisi mata uang. Menulis tanpa membaca akan menghasilkan tulisan yang tidak bermutu. Sebaliknya, membaca tanpa menulis, manfaatnya hanya untuk dirinya sendiri. Keduanya harus berjalan bersama dalam asas simbiosis mutualisme; saling melengkapi dan menyempurnakan.
Imam Nawawi al-Bantani menjelaskan bahwa Imam Besar Qotadah mengatakan, "Pena adalah nikmat dari Allah Swt. Seandainya ia tidak ada, maka agama ini tidak bisa berdiri tegak dan kehidupan ini tidak bisa berjalan dengan baik." Sementara itu, Imam Ghazali berkata, "Dengan menulis, Anda bisa mencerdaskan berjuta-juta manusia secara tidak terbatas."

Sumber:
Buku "Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif" karya Jamal Ma'mur Asmani, cetakan ke-13, September 2012. Penerbit dari Diva Press, Jogjakarta.

Semoga bermanfaat yap :))